
Forumterkininews.id, Jakarta – Kepolisian Inggris berhasil mengetahui identitas tersangka dalam insiden ledakan mobil taksi yang terjadi di Rumah Sakit Wanita Liverpool, Inggris, pada Minggu (13/11).
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (14/11) malam, polisi menyebut bahwa pria yang tewas dalam ledakan itu diketahui bernama Emad Al Swealmeen. Ia yang merupakan penumpang taksi tewas karena bom rakitannya meledak terlebih dahulu sebelum melukai orang banyak.
Pengemudi David Perry selamat keluar sebelum ledakan itu terjadi. Perry pun hanya mengalami luka ringan dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Petugas kepolisian mengatakan Emad tinggal di sebuah rumah di Sutcliffe Street di daerah Kensington, Liverpool, di mana petugas polisi anti-terorisme telah melakukan penggerebekan. Selain itu tersangka menyewa sebuah alamat di Rutland Avenue, dekat Taman Sefton di kota itu.
“Fokus kami adalah alamat Rutland Avenue di mana kami terus menemukan barang-barang penting,” kata Det Ch Insp Andrew Meeks, dari Counter Terrorism Police North West dikutip BBC.
Pria itu diyakini telah merakit dan membawa perangkat tersebut ke dalam taksi. Ia dijemput dari daerah Rutland Avenue dan diminta untuk diantar ke rumah sakit, sekitar 10 menit, sebelum bom meledak.
Emad berasal dari Timur Tengah dan merupakan seorang pengungsi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, dia mungkin telah memeluk agama Kristen dan juga menderita masalah kesehatan mental.
“Informasi apa pun yang mungkin dimiliki publik tentang Al Swealmeen, sekecil apa pun, akan sangat membantu kami.”tambah kepolisian.
Dalam pernyataan selanjutnya, polisi mengatakan adanya perkembangan insiden tersebut. Terutama mengenai bagian-bagian komponen perangkat, bagaimana tersangka memperoleh perangkat dan bagaimana perakitannya.
“Keputusan untuk menyatakan ini sebagai insiden teroris tampaknya kurang didasarkan pada pemahaman yang jelas tentang ideologinya dan lebih pada metodologinya, dengan penggunaan alat peledak improvisasi, “jelas kepolisian.
Hingga kini, tim penyelidik masih terus menggali informasi dan berhati-hati dalam menarik kesimpulan tentang motif di balik insiden tersebut.
Sementara itu, empat pria yang sebelumnya ditangkap di Liverpool di bawah Undang-Undang Terorisme juga telah dibebaskan dari tahanan polisi tanpa tuduhan.