Nasional

Menjemput Bahagia Bersama BPJS Ketenagakerjaan

Forumterkininews.id– Aroma kopi kemasan sejuta umat tercium menyengat di hiruk pikuk trotoar stasiun KA Jatinegara. Di area itu, seorang pria paruh baya duduk di halte sambil menyeruput segelas kopi di tangan.

Dia adalah Karyono, pria paruh baya yang sedang menunggu anaknya dari Yogyakarta usai berlibur. Tidak terpancar raut muka sedih dari laki-laki yang garis wajahnya semakin jelas terpancar meski dirinya sudah tidak lagi bekerja.
Sebelumnya, Karyono merupakan seorang staf di salah satu perusahaan ekspedisi nasional. Ingin menghabiskan waktu bersama cucu menjadi alasan terkuat Pak Yon, panggilan akrab pria berusia 50 tahun ini mengambil keputusan untuk mengundurkan diri. Terbukti setelah resign, Pak Yon kerap menghabiskan waktu di rumah melihat pertumbuhan sang cucu.
Meski tangan sudah keriput, kekuatan untuk menggendong bayi dengan berat badan 7 kg tidak menjadi penghalang. Hal ini bahkan menurut Pak Yon menjadikan dirinya lebih segar, dan termotivasi untuk bisa lebih lama lagi hidup di dunia.
Keputusan mengundurkan diri dari pekerjaan bukanlah hal mudah bagi Pak Yon, pasalnya dia hanya bertekad untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun lebih dari itu, dirinya juga harus terus melaksanakan tanggung jawab sebagai kepala keluarga untuk memastikan kelangsungan hidup keluarganya.
Dirinya juga sudah berembuk dengan sang istri untuk menetap di rumah, sang istri hanya memberi semangat dan mendukung apapun keputusan Karyono.
Beberapa minggu berselang, Karyono mendapat info, jika dirinya memiliki hak untuk mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT). Awalnya, bapak tiga orang anak itu berpikir proses pencairan dana JHT miliknya akan memakan waktu lama. Belum lagi dokumen yang harus dilengkapi dan proses verifikasi yang membutuhkan waktu berhari-hari sehingga ia sempat membiarkan nasib kartunya begitu saja.
Namun semua berubah, saat ia meminta tolong anak ketiganya yang masih duduk di bangku SMA untuk mencari info bagaimana mengklaim dana JHT miliknya tanpa perlu menunggu lama apalagi hingga harus antre ke kantor BPJS.
Ternyata, tak perlu repot-repot seperti yang dituturkan rekan-rekannya atau yang selama ini dipikirkannya. Ia cukup mengunduh aplikasi BPJSTKU lewat Google Playstore  di ponselnya lalu melakukan log in dan mengisi data.
Setelah itu, mengunggah dokumen yang dicantumkan dalam persyaratan klaim JHT dimana persyaratan juga bisa diakses melalui situs resmi BPJS Ketenagakerjaan. Dan langkah terakhir adalah verifikasi.
Saat itu ia dihubungi petugas BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan verifikasi lewat panggilan video. Ia bisa memantau proses permohonan klaimnya melalui menu ‘Antrean Online’ di aplikasi.
Kurang dari dua hari katanya, saldo seketika masuk ke rekening pribadi miliknya. Tak perlu mengantre, tak perlu menunggu berhari-hari. Raut wajahnya terlihat sumringah saat menceritakan bagian ini.
“Keren banget, itu nggak nyampe 24 jam kayanya dana sudah masuk. Saya pikir urus klaim JHT itu ribet, ternyata enggak sama sekali. Nggak ada tuh bolak-balik kantor BPJS kaya yang dibilang orang-orang. Sekarang sudah serba canggih, serba mudah, keren BPJS,” katanya sambil memperlihatkan tampilan aplikasi BPJSTKU yang ada di ponselnya.
Setelah pencairan, sempat terlintas di benaknya, mungkin jika ia mengajukan resign satu tahun lagi, saldo BPJSTeknya akan lebih banyak. Namun, jawaban seorang Pak Yon,  lagi-lagi membuat saya kagum.
“Awalnya berpikir begitu. Tapi ya nggak usah takut soal rezeki nggak akan ketuker. Kan, Matematika Tuhan dengan manusia itu berbeda, “ucapnya seraya menyunggingkan senyum.
Setelah mendapat lebih dari Rp25 Juta dana JHT, Karyono memilih untuk membuka toko kelontong. Dengan demikian dirinya masih bisa produktif, namun kebahagiaan menghabiskan waktu bersama sang cucu juga tidak berkurang.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button